Mengisi Angin Ban Dengan Nitrogen

Beberapa hari yang lalu, seorang kawan datang ke toko saya mau tanya soal mengisi angin ban pakai nitrogen. Karena dulu ketika dia ganti ban di sebuah toko, ditawari untuk mengisi nitrogen sebagai pengganti angin biasa. Tapi seperti biasa, sebelumnya kita bahas dulu tentang karakteristik nitrogen ini.


Gambar Ilustrasi Molekul Oksigen dan Nitrogen Pada Ban
Sumber : http://i0.wp.com/cornwalltire.com/uploads/3/2/9/3/3293100/3067621_orig.jpg?resize=462%2C351

Nitrogen secara fisika memiliki ukuran molekul yang lebih besar dari pada oksigen. Hal ini mengakibatkan gas nitrogen lebih susah untuk keluar dari ban, sehingga tidak mudah bocor. Perlu diketahui, sebagai bahan perbandingan, jika tekanan angin ban yang berisi angin biasa (oksigen) berkurang dalam waktu 1 bulan, maka dengan isi nitrogen ini tekanan angin ban baru berkurang setelah 1 bulan 1 minggu sampai 1,5 bulan. Jadi tidak perlu sering-sering tambah angin.

Kemudian sifat kimia yang dimiliki nitrogen adalah tidak mudah memuai jika dibandingkan dengan oksigen. Sehingga dalam keadaan panas, entah karena cuaca ataupun perjalanan yang jauh, ban tidak mudah meletus. Sebagai perbandingan saja, untuk angin biasa, setelah kendaraan menempuh beberapa puluh kilometer, tekanan anginnya bisa saja naik 3 psi. Tapi dalam keadaan yang sama, tekanan angin ban yang diisi gas nitrogen hanya bertambah 0,5 psi. Relatif lebih stabil tekanan angin bannya.

Nah, selain 2 keuntungan isi gas nitrogen di atas masih ada lagi keuntungan lain yaitu gas nnitrogen tidak menimbulkan korosi (karat) pada velg. Berbeda dengan angin biasa, yang terdiri dari unsur nitrogen 78%, oksigen 20% sisanya ada CO2, Neon, Argon dan sedikit unsur air. Dalam jangka panjang, campuran molekul-molekul tersebut akan memicu pengembunan yang dapat menimbulkan reaksi korosi atau karat. Itulah sebabnya pemakaian gas nitrogen murni sebagai isi angin ban sangat dianjurkan.

Meskipun memiliki kelebihan yang cukup bagus dibandingkan dengan angin biasa, isi gas nitrogen bukan tidak punya kekurangan. Berikut ini kekurangan isi angin ban dengan nitrogen.
  • Harganya mahal
Kalau mengisi angin biasa di tukang tambal ban biasanya kita kena Rp 1.000 per ban, maka untuk nitrogen ini bisa mencapai Rp 5.000 bahkan sampai Rp 10.000 lho.
  • Masih jarang tersedia 
Isi nitrogen juga tidak bisa dengan mudah ditemui. Misalnya saja di kota saya tinggal, Temanggung, belum saya temui adanya tempat pengisian nitrogen, bahkan di SPBU strategis sekalipun. Nitrogen masih sebatas di kota-kota besar seperti Jakarta atau Yogyakarta.
  • Berbahaya mencampur nitrogen dengan angin biasa
Menurut salah seorang petugas pengisian nitrogen, mencampur isi angin ban biasa dengan nitrogen sangat berbahaya. Karena justru campuran itu akan mempercepat pemuaian angin di dalam ban yang bisa mengakibatkan ban meletus. Maka saran saya kalau memang mau isi angin ban, pilih salah satu saja nitrogen murni atau angin biasa.
  • Lebih cocok untuk ban tubeless
Saya pikir sayang kalau ban non-tubeless diisi nitrogen. Karena ban non-tubeless, ban dalamnya lebih sering bocor, berbeda dengan ban tubeless. Sehingga pemakaian nitrogen pada ban non-tubeless dikhawatirkan akan menambah budget bulana sobat untuk mengisi ulang nitrogen, hehehe

Nah, kira-kira seperti itu gambaran tentang mengisi angin ban dengan nitrogen. Semoga bisa jadi bahan pertimbangan sobat memilih isi angin ban yang tepat dan sesuai budget. Oya satu lagi yang perlu diingat sob, ketika sobat memutuskan untuk mengganti angin ban dengan nitrogen, jarak antara isian pertama dengan kedua sebaiknya tidak lebih dari 2 minggu, karena isian pertama bisa jadi masih menyisakan udara yang bercampur nitrogen. Maka dari itu, isian kedua biasanya kadar nitrogen akan lebih banyak atau bahkan mendekati murni nitrogen.

Semoga bermanfaat.

Sumber : diolah dari berbagai sumber
Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url