Mengenal Kode-kode Pada Ban (2)

Pada postingan terdahulu telah dijelaskan kode-kode pada label ban. Selain pada label, terdapat kode-kode lain pada bagian dinding ban yang perlu untuk diketahui para bikers. Secara umum, kode-kode pada bagian dinding ban sama dengan yang tertera pada label ban dan ada sebagian kode yang tidak tertera pada label. Kali ini saya akan jelaskan kode-kode pada bagian dinding ban yang tidak tertera pada label ban.

1. Kode Produksi
Kode ini berupa tulisan 4 digit angka pada salah satu sisi ban. Misalnya seperti contoh dibawah ini:

Ban di atas memiliki kode produksi 1911 yang berarti ban diproduksi pada minggu ke-19 tahun 2011. Arti penting mengetahui kode produksi ini adalah apabila umur ban telah mencapai 2 tahun sejak tanggal produksi, maka kualitas ban sudah mulai menurun. Hal ini bisa berakibat ban yang dipakai akan cepat/gampang merekah/pecah (basa jawa: mlethek). Tentunya kalau umur ban melebihi 2 tahun, akan lebih beresiko lagi.

2. Tread Wear Indication (TWI) / Indikasi Batas Pemakaian
Indikator ini berfungsi sebagai penanda bahwa jika tapak (tread) ban sudah menyentuh batas TWI maka ban sudah kurang layak untuk dipakai dan disarankan untuk diganti yang baru. Batas TWI ini ada 2 jenis dan biasanya ban baru mempunyai kedua-duanya.
a. TWI Pada Tapak Ban
TWI Pada Tapak Ban
Sumber: http://kphmph.files.wordpress.com/
Batas TWI ini berupa indikator strip kecil di sela-sela kambangan ban. Biasanya untuk ban IRC terdapat pada bagian tengah tapak ban, seperti pada ban IRC NR78Y. Model ini hanya terdapat pada ban baru saja. Meskipun tidak semua ban baru ada (terutama ban produksi industri kecil) dan ban vulkanisir, hampir semua pabrikan ban menyertakan TWI model ini. TWI khusus terdapat pada Ban Swallow Drag Blaster yang tidak memiliki kembangan (polos) yaitu berupa lubang kecil pada tapak untuk menunjukkan bahwa ban sudah tidak layak pakai.
b. TWI Pada Dinding Ban
Segitiga TWI
Sumber: http://cakpoer.files.wordpress.com

Indikator ini berupa gambar segitiga kecil pada bagian dinding ban. Untuk mengetahui ban sudah tidak layak pakai, perhatikan apakah ketebalan tapak ban sudah menyentuk puncak segitiga TWI. Khusus pada ban sepeda motor, indikator ini biasanya kurang pas diterapkan, karena pada faktanya tapak bagian tengah akan lebih cepat aus daripada bagian tepi. Hal ini mungkin dikarenakan jalan lurus lebih sering dilalui bikers daripada jalan menikung.

3. Compound/Kompon
Ban Federal 70/90-17 M/C 38P

Kode kompon merupakan jenis bahan ban, biasanya terletak setelah kode ukuran ban, contoh Ban Federal berukuran 70/90-17 M/C 38P (M/C merupakan kode kompon ban). Pada beberapa merk ban, kode kompon dituliskan baik pada label ban maupun dinding ban. Misalnya kode M/C artinya Medium Compound. Kode lain, S menyatakan Soft Compound dan H menyatakan Hard Compound. Ban yang bagus memiliki kompon lunak (soft) karena grip (pegangan ban) ke aspal lebih baik tapi kelemahan kompon lunak lebih cepat aus. Kebanyakan pabrik memproduksi jenis Medium Compound untuk dipasarkan karena alasan grip yang cukup bagus tetapi ban tidak mudah aus.

4. Arah Putaran
Petunjuk Rotasi Ban
Sumber: http://www.gridoto.com/
Pada dinding ban juga terdapat petunjuk arah puataran ban. Biasanya ditunjukkan dengan tulisan "Rotation" yang disertai tanda panah yang menunjukkan arah putaran ban yang semestinya. Ini berguna sebagai panduan dalam memasang ban supaya arah putarannya sesuai dengan arah panah. Pabrik ban telah menyesuaikan arah rotasi dengan kembangan yang ada sehingga jika pemasangan ban sesuai arah rotasinya diharapkan memiliki performa yang maksimal dibandingkan dengan ban yang terbalik pemasangannya.

5. Garis Berwarna di Sepanjang Tapak Ban
Garis ini bisa berwarna kuning, biru, merah, atau putih tergantung pabrik yang membuat, dan mengelilingi sepanjang tapak ban. Fungsi garis ini untuk menunjukkan bahwa ban masih baru atau belum pernah dipakai.

Semoga Bermanfaat.




Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url